Senin, 24 September 2012

Riyadus Sholihin & Tajridus Shorih (16 September 2012)

Sekilas pendengaran Al faqir dari pengajian rutin bersama Buya Yahya dengan kajian kitab Riyadus sholihin dan At-Tajridus Shorih dan diselingi dengan Fiqih Praktis Setiap Ahad pagi pukul 06.30-08.00 WIB di PONPES Al-Bahjah Sendang-Sumber Cirebon. 

Mohon maaf bila ada yang salah atau kurang.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ahad, 16 September 2012

~ Syekh Murod ~

Beberapa tanda kemuliaan disaat Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan ke dunia:

* Ada bulan makhluk Allah, dimana bulan itu ada pada saat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, dengan lahirnya Rasulullah SAW, dunia ini terang benderang.

* Didalam kejadian itu ada Imam yang mempunyai kitab yang menulis tentang Rasulullah SAW yang dilahirkan dan kelahirannya tidak sama dengan yang lain.

* Rasulullah dilahirkan oleh Ibunya dengan membentangkan tangannya yang menunjukkan bahwan nabi tidak senang/cinta kepada dunia dan dalam kehidupannya beliau senantiasa senang memberikan sesuatu kepada orang lain, terus memberi seakan nabi mempunyai uang yang banyak. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi tidak senang pada dunia, berbeda dengan bayi pada umumnya yang ketika dilahirkan, tangannya melekat ke pipi, yg menunjukkkan bahwa ia senang dilahirkan ke dunia.

* Dan ketika Rasulullah dilahirkan, wajah beliau tidak menghadap ke kemaluan ibunya, tidak seperti bayi yang dilahirkan pada umumnya.

* Ketika Abahnya/Ayah Rasulullah SAW meninggal, Rasulullah masih berada dalam perut ibunya. Biasanya pada zaman itu ketika ada yang melahirkan ditutupi dengan gentong, tetapi Nabi Muhammad SAW tidak. Bahkan ketika beliau lahir itu melihat bulan.

* Ini merupakan sebagian kecil, kemuliaan yang ditunjukkan sejak Rasululah dilahirkan, bahwa beliau adalah mahluk yang paling mulia yang pernah Allah Ciptakan di dunia ini.

~ Buya Yahya ~

`Tajridus Shorih`

Masih mengenai Hadist Bab Adzan.
* Abi Said Al Qudry RA: "Aku mendengar Rasulullah berkata, sesungguhnya tidak ada yang mendenganr suara adzan (sepanjang jauhnya) baik itu Jin, Manusia di hari kiamat, kecuali yang menjadi saksi di hari kiamat.

# Hikmah dari Hadist ini:
- Mendengar adzan tidak wajib (sunnah) akantetapi diutamakan.
- Dan sebuah saran dengan adzan, bahwa sebaik-baik shalat adalah diawal waktu (langsung setelah mendengar adzan).
- * Bagi pengumandang adzan (mu'adzin) yang digaji, maka hukumnya wajib mengumandangkan adzan tepat waktu (agar penghasilannya Halal).
* Bagi yang sukarela, maka hukumnya makruh apabila terlambat mengumandangkan adzan.
- Kerinduan menjawab panggilan Allah itu adalah sebuah keindahan.

`Riyadus Sholihin`

Hadist ke 8, Bab. tentang Mengagungkan kaum Muslimin/hak-hak mereka.
* Dari Aisyah Radhiallahu 'anha, katanya: "Sesungguhnya saja Rasulullah s.a.w. itu niscaya meninggalkan - tidak melakukan -suatu amalan,sedangkan beliau amat suka mengerjakan amalan itu dan ditinggalkannya tadi adalah karena takut kalau orang-orang akan mengamalkan itu, sehingga akan menyebabkan diwajibkannya amalan tersebut atas mereka." (Muttafaq 'alaih) 

# Hikmah dari Hadist ini:
- Suatu ketika ada pekerjaan dilakukan nabi kemudian ditinggal, maka ini adalah sunnah.
- Ini merupakan kasih sayang Rasulullah SAW kepada umat beliau.

* Dari Aisyah Radhiallahu 'anha juga, katanya: "Nabi s.a.w. melarang para sahabat melakukan puasa wishal - tidak berbuka dalam malam hari puasa, sehingga dua hari puasa dijadikan satu dan terus berpuasa saja. Larangan ini adalah karena belas-kasihan kepada mereka. Para sahabat bertanya: "Sesungguhnya Tuan sendiri suka berpuasa wishal." Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya saya ini tidaklah seperti keadaanmu semua, karena sesungguhnya saya ini diberi makan serta minum oleh Tuhanku." (Muttafaq 'alaih)

# Hikmah dari Hadist ini:
- Nabi melarang kita melakukan Wishal, ini merupakan kasih sayang Nabi kepada umatnya. Menurut Imam Syafi'i wishal ini hukumnya Makruh, akan tetapi apabila ada yang melakukan wishal karena kebencian terhadap sunnah Nabi (untuk menyegerakan berbuka puasa) maka bisa menjadi Haram.
- Berbeda dengan beliau, Rasulullah SAW melakukan wishal karena diberi kekuatan oleh Allah seperti orang yang makan dan minum.

* Dari Abu Qatadah yaitu al-Harits bin Rib'i r.a. katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya saya berdiri untuk sholat dan saya bermaksud hendak memperpanjangkannya, kemudian saya mendengar tangisnya seorang anak kecil, lalu saya peringankan shalatku itu karena saya tidak suka membuat kesukaran kepada ibunya." (H.R. Bukhari)

# Hikmah dari Hadist ini:
- Bayi itu menangis karena ibunya shalat berjama'ah di masjid dan Rasulullah mempercepat sholatnya, ini merupakan bentuk kasih sayang Rasulullah kepada umatnya.
- Agar kita lebih memperhatikan urusan orang lain.
- Hal ini menunjukkan bahwa dalam keadaan sholatpun, kita tidak boleh melupakan hak-hak orang lain.

Wallahu a'lam bisshowab

♥ Muslimah ♥


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kunjungi Website Buya Yahya di www.buyayahya.org
Gabung bersama RadioQU melalui streaming di www.radioquonline.com
Gabung bersama sahabat Muslimah di Facebook https://www.facebook.com/pages/Muslimah/275415002532566

Tidak ada komentar:

Posting Komentar